Rabu, 12 Oktober 2011

Malas

MALAS adalah penghambat kemajuan dalam segala bidang termasuk pengembangan bathin.

Tujuannya adalah siapa saja yang ingin sharing pengalaman diri sendiri maupun orang lain dalam bidang apapun, sehingga memberikan PENGETAHUAN POSITIF untuk kita semua, bahwa pikiran, ucapan dan perbuatan sejenis ini dikategorikan sebagai malas. Sederhananya kadang-kadang kita sendiri mungkin tidak mengetahui dan memahami bahwa pikiran, ucapan dan tindakan sejenis ini adalah menandakan atau cenderung ke arah malas ( relative ).

Dengan mengetahui alasan untuk malas, berarti membuat kita BELAJAR DARI KESALAHAN, sehingga dapat memperbaikinya dan mengubahnya.

Senin, 18 Juli 2011

Kalau

Kalau saja aq bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya Tuhan,,,,,,,,,, aq mohon berikan hambaMu yang dho'if ini kebaikan dan kekuatan untuk menjadi wanita sholichah.......... Amin.........

Jumat, 10 Juni 2011

indahnya hidup tanpa beban

dalam hidup ini kita pasti akan menemui yang namanya masalah,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
sehingga kita bisa berproses menjadi dewasa,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,







Minggu, 15 Mei 2011

PELUANG DAN NASIB

Peluang berbeda dengan nasib. Dua orang yang memiliki peluang sana belum tentu nasibnya sama. Banyak faktor yang menjadi penentu keberhasilan, ada faktor dibawah kendali dan ada faktor diluar kendali. Teori sederhana mengatakan bahwa semakin tinggi tingkat kecerdasan intelektual seseorang, semakin tinggi pula peluang mencapai keberhasilan. Akan tetapi kenyataan menunjukkan bahwa banyak orang yang memiliki IQ sangat tinggi justru bekerja dibawah perusahaan yang dipimpin oleh orang yang IQ-nya sedang-sedang saja. Penelitian terakhir menunjukkan bahwa kecerdasan emosional lebih signifikan menentukan keberhasilan dibandingkan IQ. mengapa? karena hukum logika tidak selamanya relevan dengan problem solving. Carut marut masalah sering tidak mengikuti prinsip - prinsip logika, oleh karena itu dibutuhkan pendekatan lain. Nabi Muhammad memberikan kita kiat meraih kesuksesan di dalam hidup kita. Salah satu hadis menyebutkan, Ightanim khomsan qobla khomsin, Rebutlah lima peluang sebelum datangnya lima hambatan.

Pertama, Hayataka qobla mautika, mumpung masih hidup sebelum mati, pergunakanlah umur itu seproduktif mungkin, karena hanya ketika hidup orang bisa berinvestasi untuk kebahagiaan akhirat nanti. Jika orang sudah mati maka produktifitasnya habis, selain tiga perkara. amal
jariah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak saleh. Maka mumpung masih hidup, perbanyak amal jariah, yakni amal yang kemanfaatannya berumur panjang dan dimanfaatkan oleh orang banyak, misalnya bikin jembatan, jalan, gedung sekolah, masjid, rumah sakit. Ajarkan ilmu pengetahuan yang anda miliki kepada orang lain, maka selagi ilmu anda diamalkan, anda masih tetap dapat pahalanya, dan didiklah anak anda hingga menjadi anak saleh, karena hanya doa anak saleh yang dijamin diterima Allah.

Kedua, Syababaka qobla haramika. Mumpung masih muda , sebelum tua. gunakan masa muda untuk belajar dan bekerja keras, karena belajar diwaktu muda seperti orang melukis diatas batu, tidak mudah hilang, sedangkan belajar diwaktu tua apalagi setelah pikun, seperti melukis diatas air, langsung lupa. Juga bekerja keraslah di usia muda untuk menabung, agar di usia tua nanti tinggal menikmati buah dari tanaman ketika masih muda. Orang, ketika sudah pikun, ia kembali lemah sepeti anak-anak, kembali bodoh seperti ketika belum sekolah

Ketiga, Shihhataka qobla saqamika. Mumpung masih sehat, sebelum sakit. Sehat bukan saja kenikmatan, tetapi juga peluang. Dalam kondisi sehat orang bisa mengerjakan banyak hal, bisa mengatasi banyak hambatan, bisa mengumpulkan cadangan untuk jika sewaktu-waktu sakit. Sehat itu satu kenikmatan yang jarang disadari, baru setelah sakit orang menyadari betapa bermaknanya sehat.

Keempat, .Ghinaka qobla faqrika,. Mumpung masih punya, masih kaya, belum bangkrut, gunakan kekayaan anda untuk hal-hal yang positif bagi orang banyak, keluarga, tetangga atau masyarakat luas, karena jika anda keburu bangkrut anda tidak lagi mampu memberi, dan baru menyadari betapa bermaknanya kontribusi orang kaya. Ciri orang kaya adalah sudah tidak punya kebutuhan dan memiliki kemampuan untuk memberi. Jika orang sudah pegang banyak tetapi kebutuhannya malah lebih banyak sehingga ia tidak mampu memberi malah mengambil jatah orang miskin, maka orang seperti itu bukanlah orang kaya. Oleh karena itu ada orang kaya harta miskin hati, dan ada orang yang miskin harta tapi kaya hati. Orang yang kaya hati, punya lima ribu upiah masih bisa memberi empat ribu rupiah. Ayo mumpung masih kaya.

Kelima, .Sa`atika qobla dloiqika. Mumpung masih punya kelapangan , belum terhimpit kesempitan , mumpung sempat belum sempit, gunakan kesempatan itu untuk melakukan hal yang terbaik. Kesempatan sering tidak datang dua kali, jangan sia-siakan kesempatan. Jangan salah pilih dan salah mengambil keputusan ketika kesempatan terbuka. Banyak orang menggunakan kesempatan dalam kesempitan yang berujung pada penyesalan yang panjang, hanya nikmat sesaat berujung pada derita selamanya.

Jumat, 13 Mei 2011

senyuman itu ibadah

Senyuman yang indah hadir ketika kita bisa melewati berbagai ujian dan cobaan di dalam hidup ini sebagai wujud rasa syukur kita kepada Allah. Banyak orang yang lulus disaat mendapat ujian dalam penderitaan namun justru gagal ketika diuji dengan anugerah dalam bentuk kekayaan, wajah yang rupawan, kecerdasan yang menyebabkan lalai dan jauh dari Allah sampai kemudian jatuh sakit, begitulah kasih sayang Allah yang senantiasa mengingatkan hambaNya. Bersyukurlah bila kita termasuk orang yang lulus melewati berbagai ujian dan cobaan didalam hidup ini. Sebagaimana seorang pemuda yang datang ke Rumah Amalia. Dibalik anugerah kecerdasan dan pandai bergaul membuat hidupnya begitu mudah meraih impiannya. Begitu lulus kuliah bisa langsung bekerja. Entah bagaimana dari kecil orang tuanya mendidik dan hidup dilingkungan orang-orang yang taat beragama, tiba-tiba dirinya terjerumus ke dalam lembah hina. Godaan hawa nafsu tak mampu dikendalikannya. Imannya benar-benar diuji. Kian hari kian asyik dalam kenikmatan dunia yang semu. Terperosok ke dalam lumpur dosa. Tenggelam dalam kehidupan malam. Pergaulan bebas dan Minuman keras sudah menjadi teman karibnya. Bahkan sholat lima waktu sudah lama tidak pernah lagi dikerjakan. Badannya kurus, wajahnya pucat, tak bergairah dalam menjalankan aktifitas, hidupnya terasa hancur. Setiap malam hatinya selalu cemas & was-was, ketakutan seolah membayangi disetiap langkahnya.

Suatu ketika mendengarkan suara adzan Isyak, membuat hatinya tersiksa. Merinding bulu romanya. Hatinya terasa hancur bagai tertimpa beban yang berton-ton yang membuat remuk seluruh tulangnya. Air matanya mengalir. Menangis terisak karena hati begitu terasa perih bagai tersayat-sayat, tanpa terasa terucap lirih, 'Astaghfirullah al adzim, Ya Allah Ampunilah hambaMu ini..' Ditengah kondisi tubuhnya yang melemah, di dalam tubuhnya terdapat benjolan ditubuhnya. Benjolan kecil awalnya cuman dua kemudian menjadi empat dan berikutnya delapan. Benjolan itu dibawanya berobat di rumah sakit. Dokter menggelengkan kepala, dipikirnya sejenis kutil namun jenis seperti ini tidak dikenalnya. Air matanya diusapnya berkali-kali. Dalam kondisi hati yang penuh galau, rizki yang selama ini hanya digunakan untuk mencari kenikmatan yang semu, ia bertekad bershodaqoh untuk Rumah Amalia dengan memohon keridhaan Allah.

Kesungguhannya mendekatkan diri kepada Allah, tak lupa menjalankan ibadah sholat lima waktu dan meninggalkan semua kebiasaan buruknya. Beberapa hari kemudian benjolan-benjolan itu mengecil dan menghilang sekalipun masih terlihat bekasnya. Tubuhnya sudah terlihat bugar dan sehat, penuh semangat dalam menjalan aktifitasnya. Semua noda dan dosa yang selama ini melekat dalam tubuhnya seolah rontok. 'Segala Puji Engkau Ya Allah, yang telah menyembuhkan segala penyakit tubuh dan hatiku.' tuturnya dengan penuh air mata yang berlinang.

'Janganlah engkau bersikap lemah & jangan pula bersedih hati, padahal engkaulah orang2 yg paling tinggi derajatnya, jika engkau orang2 yg beriman.' (QS. Ali Imran : 139).

kaya ATAU bahagia

Ketika ada pertanyaan. Pilih mana, kaya, berkah atau bahagia? Maka jawabannya tergantung tolok ukur yang digunakan, bila hanya berpikir mendapatkan dan mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya maka memilih kaya dengan cara apapun. Namun bila yang digunakan adalah tolok ukur adalah kehalalan, uang yang diterima bersumber pada yang benar dan diridhai oleh Allah maka memilih keberkahan. Bila kita memilih keberkahan maka Allah akan limpahkan kekayaan & kebahagiaan yang mengantarkan keluarga kita menjadi keluarga sakinah mawaddah warahmah.

Di zaman seperti sekarang ini, banyak orang mengatakan 'Mencari yang haram aja susah, apalagi mencari yang halal' sehingga mencarinya dengan segala cara, mengejar materi yang penting pokoknya dapat. yang penting, kaya. Mengabaikan yang halal dan haram seolah menjadi lumrah. Namun bila kita cermati secara seksama harta yang banyak berarti kemudahan, kesenangan, menghadirkan kegembiraan berujung derita karena didapat dari sumber yang haram. Demikian juga yang hartanya sedikit, susah, tidak menyenangkan ternyata akhirnya membahagiakan karena didapat dari sumber yang halal maka akan mendatang keberkahan, kesehatan dan kebaikan bagi kita, keluarga kita serta orang-orang lingkungan sekitarnya.

'Akan datang suatu zaman manusia dimana cita-cita mereka untuk kepentingan perut mereka, kemuliaan mereka dilihat dari atribut perhiasan mereka, kiblat mereka adalah perempuan yang molek dan agama mereka adalah uang dan harta benda, mereka itulah seburuk-buruknya generasi. Dan tidak ada kebaikan disisi Allah.' (HR. ad-Dailami).

Kekayaan tidak menjamin hidup kita bahagia, sebagaimana kemiskinan bukan jaminan hidup kita susah. Namun jika kita menjadi orang kaya yang berkah karena kekayaan yang menghadirkan segala kebaikan, menghapus kegelisahan, menghilangkan keputusasaan, menambah optimis, menjadikan hidup kita lebih indah, lebih sehat, menenteramkan hati dan semakin mendekatkan diri kita kepada Allah maka itulah kebahagiaan yang hakiki dalam hidup kita. Teman, Mari kita sama2 berdoa memohon kepada Allah agar berkenan melimpahkan rizki yang membawa keberkahan untuk kita dan keluarga kita.

'Ya Allah, curahkanlah keberkahan dari apa-apa yang telah Engkau berikan rizki kepada kami dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka.' (HR. Ibnu As-Sani).

Senin, 25 April 2011